22 Maret 2010

Tan Nunggal Menjadi Raja

Alkisah ini dimulai sekitar tahun 1342 ,ketika Raja Sambas meninggal dunia (wafat) . Tentang siapa yang menggantikan sudah ditentukan yaitu sesuai dengan adat istiadat didaerah Sambas adalah Putra Mahkota ARTAQHAN .
Kemudian Tan Nunggal yang merasa dirinya lebih kuat ,lebih terigas, merasa direknyelah yang lebih berhak menjadi raje karena selamak iye dielah yang disuruh kemane-mane oleh Raje yang mangkat (almarhum) . Pada waktu itu rakyat tidak peduli dengan keadaan yang berlaku didalam Istana .Banyak rakyat
berpikir eh cak same juak ye be ,ngape juak kamek nak nyamporrek eng cak maseh nak beranak kittak .Kamek bagian apenye demikianlah pendapat kebanyakan rakyat sambas pade waktu iye .

Tan Nunggal yang melihat ada peluang kesempatan untuk merebut Tahta kerajaan berusaha keras menjadi pak tonjol atau selalu menonjolkan dirinya dimanapun ia berada dengan kate lain selalu mencarek muke dimasarakat
Mun kin nittok istilahnye adalah Tan Nunggal berkampanye keseluruh pelosok negri dengan istilah Politik Carmuk (carek mukke) atau Politik memberi Upeti kepada petinggi negri .Istilah sekarang adalah Money Politic . Ade juak oi money politik jaman gek dolok , mun nak tahu !
.Bagi rakyat yang merasa tidak setuju mereka diintimidasi dan ditindas .Pokoknye payah dah nak ngomong pada waktu iye.Orang yang tahu masalah tersebut pun paling hanye ngomong di kau ee maok ngelon neknnye ,lekan dah be cak die same die ye be .
Alhasil Tan Nunggal mengangkat dirinya sendiri menjadi Raja Sambas dengan mengadakan pesta perayaan selama 40 hari 40 malam .

Putera mahkota Artaqhan mengalah kepada Tan Nunggal ,khawatir kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi didalam kerajaan jika keinginan Tan nunggal dihalangi. Namun demikian Artaqhan menyusun strategi dengan persetujuan para Hulubalang dan pengawal yang masih setia . Beliau mengungsi dibukit Piantus daerah Sejangkung disana ada sebuah gua .Digua tersebut putera mahkota Artaqhan bermusawarah dengan pengikutnya dan sambil menunggu kesempatan untuk mengambil alih tahta kerajaan .

Tan Nunggal menjadi Raja pemerintahannya dijalan dengan kekerasan Banyak perempuan yang dijadikan istrinya tetapi selalu meninggal tanpa meninggalkan anak dan banyak pula orang tua yang menyembunyikan anak gadisnya karena takut dijadikan isteri oleh Tan Nunggal .Isteri terahir Tan Nunggal yang memberikannya anak adalah yang berasal dari daerah sebedang Tan Nunggal mendapat sepasang anak dari perempuan tersebut yang diberi nama dengan Bujang Nadi yang laki-laki dan Dare Nandung yang perempuan .Dalam masa pemerintahan Tan Nunggal rakyat kebanyakan merasa resah oleh tingkah lakunya yang aneh-aneh .Misalnya jika dia ingin menjala ikan tempatnya berpijak adalah kepala manusia yang berendam diair tidak boleh bergerak meskipun dinginnya sampai ketulang sumsum.Bilamana akan menurunkan / ngulur perahu yang menjadi pendorongnya adalah perempuan yang lagi hamil tua .Kalau ada yang berzinah keduanya disuruh menumbuk padi sampai menjadi beras dengan tidak berpakaian dan dipertontonkan kepada orang banyak .Kalau kedapatan minum minuman keras atau mabuk-mabukan maka orang tersebut direndam didalam tong yang berisi arak kemudian dipanaskan sampai mati .
Demikianlahlah sekilas tentang pemerintahan yang ada pada zaman Tan Nunggal dan kita jangan mengikuti jejak : “ Buruk Rupa Cermin di Belah “ .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong berikan komentar anda di sini